BANDUNG - Banyaknya bencana alam yang terjadi hendaknya menyadarkan manusia akan perilaku mereka yang terus merusak alam. Maka sudah menjadi kewajiban setiap orang untuk menjaga lingkungan sebagai tempat tinggalnya, tidak terkecuali partisipasi kaum muda sebagai generasi penerus.
Menteri Lingkungan Hidup (LH), Gusti Muhammad Hatta menyatakan, konferensi internasional bertemakan TUNZA International Children and Youth Conference On the Environment 2011 yang berlangsung di Bandung diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran lingkungan terutama kepada generasi muda. Menurut Gusti, melalui konferensi tersebut para remaja dan pemuda peserta konferensi akan mengetahui kondisi terkini alam dan lingkungan. "Konferensi ini adalah penyadaran mengenai masalah lingkungan. Alam dan habitatnya di bumi nantinya akan menjadi milik remaja dan anak-anak. Kita beri kesempatan mereka untuk mengenal kondisi saat ini. Jika melihat kondisi lingkungan yang parah, mereka akan sadar harus berbuat apa. Intinya di situ," terang Gusti, di Bandung, Rabu (21/9/2011).Selain itu, konferensi tersebut juga akan menghasilkan Deklarasi Bandung yang akan dibawa untuk dibahas dalam summit tentang lingkungan 10 tahunan di Brazil.Sebelumnya, sambung Gusti, ada deklarasi Solo tentang green economy dan kelembagaan pembangunan berkelanjutan. "Maka nanti kita angkat Deklarasi Bandung ini dan Deklarasi Solo untuk jadi bahan summit di Brazil," ujarnya.Pada Deklarasi Bandung, lanjutnya, dikenalkan world city forest, di mana Babakan Siliwangi (Baksil) menjadi contoh hutan kota dunia. Untuk itu, Gusti berharap warga Bandung bisa menjaga pohon yang ditanam di Baksil. "Jangan sampai pohon-pohon hilang. Saya juga berpesan jangan ada sampah saat pelaksanaan konferensi. Harus bersih," sarannya. Untuk menegaskan konferensi, pihaknya juga sudah menyiapkan 100 lebih sepeda yang akan digunakan peserta konferensi untuk berkeliling. Sepeda sebagai simbol kendaraan bebas polusi yang diharapkan bisa digunakan untuk sarana transportasi nantinya. "Sepeda tidak menambah polusi. Walau tidak mudah, harus kita lakukan," ujarnya.Gusti juga berharap, konferensi internasional di Bandung bisa dikenang seperti Konferensi Asia-Afrika (KAA). "Kita harus turut menjaga Bandung memiliki sejarah KAA yang terus dikenang bangsa di Asia-Afrika," harapnya